KARYA TULIS ILMIAH
Disusun Oleh
Nama : Dirra Kurniawati
NISN : 9968834694
Kelas : IXa
KEMENTRIAN
PENDIDIKAN NASIONAL
DINAS PENDIDIKAN
KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMP NEGERI 3 KABUPATEN TEBO
2011
KELENGKAPAN
BERKENDARA SISWA KELAS 7a SMP NEGERI 3 KABUPATEN TEBO
KARYA
TULIS ILMIAH
Diajukan
untuk mengikuti Ujian Praktik
Menulis
Bahasa Indonesia Ujian Akhir Nasional
SMP
Negeri 3 Kabupaten Tebo
Tahun
Ajaran 2011/2012
Disusun Oleh
Nama : Dirra Kurniawati
NISN : 9968834694
Kelas : IX-A
DEPARTEMEN
PENDIDIKAN NASIONAL
KEBUDAYAAN
PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMP NEGERI 3 KABUPATEN TEBO
2011
HALAMAN PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah yang
berjudul “Kelengkapan Berkendara Siswa
Kelas 7-A SMP Negeri 3 Kabupaten Tebo” ini disusun oleh Dirra kurniawati,
telah disetujui dan disahkan sebagai syarat untuk mengikuti Ujian Praktik
Menulis mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 3 Kabupaten Tebo.
Disetujui Oleh :
Pembimbing Teknis Pembimbing
Materi
AHMAD
SUWAJI, S.Pd KOMARIAH,
S.Pd
NIP. 19680505 199412 1 003 NIP.19730705 200501 2
009
Mengetahui
Kepala
SMP Negeri 3 Kabupaten Tebo
BADRIAH, S.Pd
NIP.19650828 198803 2 004
Abstrak
DIRRA KURNIAWATI. NIS 7148. Kelengkapan
Berkendara Siswa Kelas 7a SMP Negeri 3 Kabupaten Tebo. (Pembimbing :
AHMAD SUWAJI DAN KOMARIAH)
Kata kunci :
Kelengkapan berkendara, dampak penggunaan, kedisiplinan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
kelengkapan berkendara siswa kelas 7-A SMP Negeri 3 Tebo. Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan september s,d november 2011 di SMP Negeri 3 Kabupaten
Tebo yang berlokasi di Kelurahan Wirotho Agung Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten Tebo.
Jenis penelitian yang penulis
gunakan adalah deskriptif yakni,
berusaha menggambarkan fenomena-fenomena yang telah terjadi tanpa mempengaruhi
subjek penelitian, dengan menggunakan teknik telaah dokumen. Analisa data
dilakukan dengan teknik kuantitatif
kualitatif. Persentase kelengkapan berkendara dan juga dampak penggunaan
kelengkapan tersebut.
Materi yang digunakan penulis adalah
kuesioner yang telah dibagikan kepada subjek penelitian. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa siswa tidak memakai seluruh kelengkapan saat berkendara. Dari
13 sampel hanya 70% yang menggunakan kelengkapan saat berkendara dan 30% tidak
menggunakan kelengkapan saat berkendara. Dari data tersebut dapat dikatakan
bahwa kelengkapan berkendara siswa kelas 7a SMP Negeri 3 Kabupaten
Tebo tidak memakai kelengkapan secara sempurna.
Berdasarkan hasil penelitian ini
disarankan agar siswa SMP Negeri 3 Kabupaten Tebo untuk memakai kelengkapan
berkendara secara sempurna. Hal ini ditujukan untuk menghindari tingkat
kecelakaan antar pengendara.
Kata pengantar
Puji
syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya
sehingga karya tulis ilmiah ini dapat penulis selesaikan.
Karya
tulis ilmiah yang berjudul “Kelengkapan Berkendara Siswa Kelas 7-A SMP Negeri 3
Kabupaten Tebo” ini merupakan penelitian yang tujukan untuk memenuhi syarat
untuk dapat mengikuti Ujian Akhir Nasional.
Dalam menyelesaikan karya ilmiah ini,
tentunya penulis banyak mendapatkan bantuan, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada:
1. Ibu
Badriah, S.Pd, selaku kepala SMP Negeri 3 Kabupaten Tebo
2. Bapak
Ahmad Suwaji, S.Pd, selaku guru pembimbing teknis
3. Ibu
Komariah, S.Pd
4. Ayah
dan Ibu yang tak pernah lelah memberikan
dukungan baik berupa moril Maupin materil, “sayang kalian Ayah Ibu”
5. Kakak-kakak
penulis yang tak henti-hentinya memberikan semangat yang sangat besar sehigga
penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini.
6. Teman-teman
seperjuangan di kelas IXA, yang senantiasa menemani penulis dalam suka dan
duka.
Kesempurnaan itu milik Allah, dan
tidak ada yang bisa sesempurna Allah. Demikian juga dengan
penulis, penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu penulis ikhlas menerima kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca. Terakhir penulis berharap semoga karya tulis ilmiah ini
dapat bermanfaat.
Terima
kasih
Rimbo
Bujang, November 2011
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL………………………………………………………………………..….i
HALAMAN
JUDUL………………………………………………………………………….….ii
LEMBARPENGESAHAN……………………………………………………………………...iii
ABSTRAK
………………………………………………………………………………………iv
KATA
PENGANTAR…………………………………………………………………………...v
DAFTAR
ISI…………………...…………………………………..……………………………vi
1.5.1 pengertian
1.5.1.1pengertian
Berkendara. ……………………………………………………3
1.5.1.2 Pengertian
Kelengkapan Berkendara. ……………………………………3
1.5.2 Alasan siswa berkendara……………………………………………………………5
1.5.3 Usia ideal
pengendara………………………………………………………………5
1.5.4
Dampak-dampak penggunaan kelengkapan………………………………………...6
1.5.4.1 Dampak
Positif……………………………………………………………6
1.5.4.2 Dampak
Negatif…………………………………………………………..6
1.6.1
Rancangan Penelitian
1.6.2
Ruang lingkup penelitian
1.6.3
Subjek penelitian…………………………………………………………………….9
1.6.4
Instrumen penelitian…………………………………………………………………9
1.6.5
Prosedur pengambilan data………………………………………………………...10
1.6.5.1
Teknik pengumpulan data………………………………………………..10
1.6.6
Teknik analisis data………………………………………………………………...11
2.1 Hasil Peenelitian…………………………………………………………..…………….…13
2.2 Pembahasan……………………………………………………………………………….16
DAFTAR
PUSTAKA…………….……...…………………………………………………...…21
LAMPIRAN…………………………………………………………………………………..…23
BIOGRAFI PENULIS……………………………………………………….…………………24
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Kelengkapan
berkendara merupakan syarat utama bagi seorang pengendara. Kelengkapan
berkendara meliputi kelengkapan kendaraan dan pengendara itu sendiri.
Kelengkapan kendaraan meliputi kaca spion, rem depan dan belakang, lampu jarak
jauh dan dekat, lampu rem. Sedangkan kelengkapan pebgendara meliputi helm,
jaket, sarung tangan, sepatu, STNK kendaraan dan SIM pengendara.
Pada umumnya pengendara adalah orang yang telah berusia 17
tahun ke atas dan telah mendapatkan Surat Izin Mengendara.
Saat ini pelajar dibawah usia 17 tahun sudah merajalela
mengendarai kendaraan sacara bebas. Baik dikalangan pelajar SD, SMP, Maupun
SMA. Tak luput siswa kelas 7a SMP Negeri 3 Kabupaten Tebo. Berdasarkan pra penelitian 90% siswa kelas 7a
berkendara tanpa memperhatikan kelengkapan.
Penyebab siswa tidak lengkap dalam berkendara kemungkinan
adalah 1) ketidaktahuan mereka atas dampaknya 2) ketidakpedulian mereka
terhadap peraturan lalu lintas 3) adanya rasa malu jika menggunakan kaca spion
4) adanya rasa malu jika menggunakan helm.
Untuk
itu peneliti akan mengunngkap kelengkapan berkendara siswa SMP Negeri 3
Kabupaten Tebo kelas 7a..
1.2 Rumusan masalah
Dari
latar belakang diatas dapat dirumuskan beberapa masalah yaitu:
1. Apa
saja alasan siswa berkendara?
2. Berapakah
usia idealnya para pengendara?
3. Bagaimana
kelengkapan berkendara siswa kelas 7a SMP Negeri 3 Kabupaten Tebo?
4. Apa
dampak yang dirasakan siswa kelas 7a SMP Negeri 3 Kabupaten Tebo
saat menggunakan kelengkapan berkendara?
1.3 Tujuan penelitian
Berdasarkan
rumusan masalah yang telah ditemukan dapat disimpulkan tujuan penelitian
sebagai berikut:
1. Untuk
mengetahui alasan siswa berkendara
2. Untuk
mengetahui usia pengendara
3. Untuk
mengetahui kelengkapan berkendara siswa kelas 7a SMP Negeri 3
Kabupaten Tebo
4. Untuk
mengetahui dampak-dampak yang dirasakan siswa kelas 7a SMP Negeri 3
Kabupaten Tebo saat menggunakan kelengkapan berkendara
1.4 Manfaat penelitian
Adapun
manfaat penelitian adalah untuk dijadikan bahan pengetahuan bagi siswa mengenai
pentingnya Kelengkapan berkendara bagi siswa SMP Negeri 3.
1.5 Kerangka teori
1.5.1 Pengertian
1.5.1.1
Pengertian berkendara
Duduk di
atas sesuatu yg dinaiki, ditunggangi, dsb (spt kuda atau kereta)
(http://www.kamusbesar.com/18936/berkendara)
Menjalankan
kendaraan, mobil; (http://www.artikata.com/arti-368011-berkendara.html)
Dari uraian di atas dapat diambil
kesimpulan bahwa pengertian berkendara adalah duduk di atas sesuatu yang
dinaiki sambil menjalankan kendaraan.
1.5.1.2
Pengertian kelengkapan berkendara
Kelengkapan berkendara disini maksudnya adalah
kelengkapan keamanan dalam berkendara, baik kelengkapan pada motor ataupun
kelengkapan pada pengendara itu sendiri. (http://www.pondokbikers.com/sr.html)
Kelengkapan berkendara adalah persyaratan
teknis dan laik jalan yang meliputi kaca spion, klakson, lampu utama, lampu
rem, lampu penunjuk arah, alat pemantul cahaya, alat pengukur kecepatan,
knalpot, dan kedalaman alur ban (diatur Pasal 106 Ayat (3)). (http://trik-jago.blogspot.com/2010/01/undang-undang-baru-bagi-pengendara.html)
kelengkapan berkendara adalah kelengkapan
yang wajib dikenakan oleh pengendara motor ketika berkendara, apa lagi kalau
bukan helm SNI, sarung tangan, jaket pelindung, celana panjang, sepatu dan
termasuk salah satunya SIM. Karena seorang pengendara motor yang memiliki SIM
seharusnya bisa berkendara secara disiplin. (http://www.welovehonda.com/tips,164
)
Dari uraian di atas dapat diambil
kesimpulan bahwa kelengkapan berkendara adalah kelengkapan pada kendaraan dan
kelengkapan pada pengendara. Kelengkapan kendaraan meliputi kaca spion,
klakson, lampu utama, lampu rem, lampu penunjuk arah, alat pemantul cahaya,
alat pengukur kecepatan, knalpot, dan kedalaman alur ban. Sedangkan kelengkapan
pengendara meliputi helm SNI, sarung
tangan, jaket pelindung, celana panjang, sepatu dan termasuk salah satunya SIM.
Karena seorang pengendara motor yang memiliki SIM seharusnya bisa berkendara
secara disiplin.
1.5.1.3
Alasan siswa berkendara
Membahagiakan
anak, kebetulan rezki berlebih, si anak tidak mau ke sekolah kalau tidak ada
motor(http://www.sentratech.net/sentilan-buat-pengendara-di-bawah-umur/)
1.5.1.4 Usia ideal pengendara
Siapapun yang
belum berumur 17 tahun tidak boleh mengendarai sepeda motor karena tidak punya
SIM.(http://www.volarefm.com/2011/10/setiap-pengendara-sepeda-motor-wajib-miliki-sim/)
Dalam
Pasal 81 UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
disebutkan usia minimal pengemudi kendaraan roda dua dan roda empat adalah 17
tahun. Dengan begitu, jelas bahwa pelajar SD dan SMP tidak boleh berkendara
dengan alasan apa pun," (http://banjarmasin.tribunnews.com/read/artikel/2011/11/5/156896/Polres-Banjar-Larang-Pelajar-Bersepeda-Motor)
Dari uraian di
atas dapat diambil kesimpulan bahwa usia ideal pengendara adalah telah berusia
17 tahun dan sudah memiliki SIM. Dengan begitu, jelas bahwa pelajar SD dan SMP
tidak boleh berkendara.
1.5.1.5
Dampak-dampak penggunaan kelengkapan berkendara
1.5.1.5.1
Dampak positif
Selain demi keselamatan, tentunya juga
untuk menghindari merogoh kocek cukup dalam karena ditilang. Sanksi denda yang
dikenakan lumayan besar jika dibandingkan dengan UU yang lama. (http://www.indowebster.web.id/archive/index.php/t-111746.html)
Memakai kelengkapan berkendara yang
sesuai standart safety riding, dapat mengurangi risiko akibat kecelakaan saat
berkendara. (http://perxing.blogspot.com/2011/09/memakai-kelengkapan-berkendara-yang.html)
Dari uraian di atas, dapat penulis
simpulkan bahwa dampak positif dari penggunaan kelengkapan berkendara adalah
megurangi resiko akibat kecelakaan saat berkendara dan juga untuk menghindari
merogoh kocek akibat ditilang.
1.5.1.5.2
Dampak negatif
Penggunaan beberapa komponen kelengkapan
seperti helm, kaca spion, jaket, memberi dampak negatif. Diantaranya penggunaan
helm yang dapat helm juga bisa menyebabkan gangguan pendengaran.(http://kamar-asik.blogspot.com/2011/08/dampak-buruk-dari-pengguna-helm.html)
Sedangkan
kaca spion dapat menjadi penghalang pandangan para biker karena sorot lampu
dari kendaraan yang arahnya berlawanan, Bahkan melihat sorot lampu yang terang
di malam hari bisa menyebabkan kebutaan sesaat. (http://otomotif.liputan6.com/read/297362/tips-berkendara-di-malam-hari)
Dari
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kelengkapan berkendara tidak selamanya
mendatangkan dampak positif karena ada beberapa komponen yang dapat menimbulkan
dampak negatif seperti helm yang dapat mengganggu pendengaran dan kaca spion
yang dapat menyebabakan kebutaan sesaat karena sorot lampu yang memantul di
kaca spion.
1.6 Metode penelitian
1.6.1
Rancangan penelitian
Dalam mengumpulkan data untuk penulisan dan pembahasan karya ilmiah ini,
penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif dan observatif (pengamatan).
Deskriptif yakni, metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan
menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya (Best,1982:119)
Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk
mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun
fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas,
karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena
yang satu dengan fenomena lainnya (http://ardhana12.wordpress.com/2008/02/27/penelitian-deskriptif/)
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa penelitian deskriptif
adalah bentuk penelitian yang berusaha menggambarkan fenomena-fenomena yang
ada. Yaitu fenomena alamiah dan fenomena buatan manusia yang dapat berupa
bentuk,aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan
antara fenomena yang satu dengan yang lainnya.
Sedangkan
penelitian observatif (pengamatan) adalah pengamatan langsung suatu kegiatan
yang sedang dilakukan(http://fairuzelsaid.wordpress.com/tag/pengertian-observasi/)
Penelitian
Observasi adalah pengamatan langsung para pembuat keputusan berikut lingkungan
fisiknya dan atau pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang berjalan.(http://sevli074.wordpress.com/2009/01/25/teknik-pengumpulan-data/)
Penelitian
observasi kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul,
dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut (http://mastarmudi.blogspot.com/2010/07/pengertian-observasi.html)
Dari
uraian di atas dapat dapat diambil kesimpulan bahwa penelitian observatif adalah
pengamatan langsung suatu kejadian secara akurat, mencatat fenomena yang
muncul, dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam kejadian tersebut.
1.6.2
Ruang lingkup penelitian
Penelitian ini
dilakukan di lingkup SMP Negeri 3 Kabupaten Tebo. Pada hari Senin tanggal 26 September 2011, jam 09.30 WIB
dengan kegiatan membagikan kuesioner pada subjek penelitian di kelas 7a.
Dan pada hari Senin tanggal 19 Maret 2012,jam 12.40 WIB dengan kegitan
mengamati subjek penelitian di tempat parkir SMP Negeri 3.
1.6.3 Subjek penelitian
Dalam
karya ilmiah ini peneliti menggunakan 13 siswa kelas 7a yang
berkendara. Alasan peneliti memilih kelas 7a adalah banyak dari
siswa kelas 7a yang rumahnya jauh dari sekolah sehingga kemungkinan
banyak dari mereka akan berkendara untuk pergi ke sekolah.
1.6.4 Instrumen penelitian
Untuk mendapat data yang dibutuhkan dalamkarya tulis ilmiah ini, maka
dibutuhkan instrument penelitian. Yaitu alat-alat yang akan digunakan untuk
pengumpulan data. (http://rakim-ypk.blogspot.com/2008/06/penyusunan-instrumen.html)
1.6.5 Prosedur pengumpulan data
A. Data primer merupakan
sumber data yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui media
perantara). Data primer dapat berupa opini subjek (orang) secara individual
atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau
kegiatan, dan hasil pengujian (http://nagabiru86.wordpress.com/2009/06/12/data-sekunder-dan-data-primer/)
30
Data primer yang
penulis gunakan adalah hasil jawaban kuesioner yang sudah penulis berikan
kepada subjek penelitian, siswa kelas 7a SMP Negeri 3 Kabupaten
Tebo.
B.
Data sekunder merupakan data yg diperoleh seorang peneliti secara tidak
langsung drobjeknya, tetapi melalui sumber lain, baik lisan maupun tulis;
(arti) (http://www.kamusbesar.com/49752/datasekunder)
Penulis menggunakan Internet sebagai data sekunder.
1.6.5.1
Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam menyelesaikan karya
tulis ilmiah ini adalah teknik Angket
atau kuesioner.
Teknik angket atau kuesioner, yaitu alat riset atau survei yang terdiri
atas serangkaian pertanyaan tertulis, bertujuan mendapatkan tanggapan dr
kelompok orang terpilih melalui wawancara pribadi atau melalui pos ; daftar
pertanyaan (Moeliono, Anton. 1991. KBBI : 603 : Jakarta : Balai Pustaka)
1.6.6
Teknik
Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan penulis adalah teknik analisis Data
Kualitatif kuantitatif (gabungan). Yaitu kajian yang menggabungkan kaedah
kuantitatif dan kualitatif. Data yang diperoleh juga menggunakan data
kuantitatif dan data kualitatif. (http://deitaz.blogspot.com/2010/08/kajian-kualitatif-kuantitatif-dan.html)
pada 28/11/11
Analisis yang penulis gunakan adalah dengan mengumpulkan data-data
kemudian menjumlah. Lalu
mempersentasekan dengan rumus :
Keterangan:
v H = Hasil yang diperoleh
v R = Responden yang memilih
v N(R) =
Jumlah seluruh responden
v 100% =
Persentase
Rumus di atas
berbunyi sebagai berikut, hasil persentase (H) diperoleh dari pembagian jumlah
responden (R) yang memilih dengan jumlah seluruh responden ( N(R) ) kemudian
mengalikannya dengan 100% agar mendapat hasil dalam bentuk persentase.
BAB II
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
2.1 Hasil Penelitian
Setelah melakukan penelitian dengan teknik
pengamatan diperoleh hasil sebagai berikut
Potopoto.coq
Ini potopoto kaki
jadi di tempe; sebelum diliatin orang-orang,,,,,,,,,
Hasil pengamatan di atas akan menunjang hasil kuesioner yang
telah peneliti sebarkan kepada responden yaitu
Alasan siswa kelas 7A berkendara adalah karena rumah mereka yang
jauh dari tempat tujuan hal ini diutarakan oleh 10 responden atau sekitar 77%
dan tidak ada pihak yang mengantar mereka, diutarakan 8 responden atau 62%.
Sementara itu saat berkendara siswa kelas 7A
menggunakan kelengkapan seperti kaca spion,helm,sepatu,kaus kaki,jaket,surat
tanda pengenal yang berupa Kartu Tanda Pelajar,lampu pada kendaraan,dan rem.
Ternyata kaca spion hanya digunakan oleh 5 responden atau sekitar 38% dan 62%
tidak menggunakan kaca spion, helm digunakan oleh 9 responden atau sekitar 69%
dan yang tidak menggunakan sebanyak 31%. Sepatu dan kaus kaki digunakan oleh 13
reponden atau seluruh responden yaitu 100%, surat tanda pengenal yang berupa
Kartu Tanda Pelajar hanya dibawa oleh 11 responden atau sekitar 84% dan 16%
tidak membawanya dan 13 responen atau 100% menggunakan lampu dan rem pada
kendaraan saat berkendara.
Atas penggunaan
kelengkapan berkendara tersebut siswa kelas 7A merasakan dampak
positif dan juga dampak negatif. Dampak positif yang mereka rasakan diantaranya
adalah penggunaan kaca spion yang dapat membantu mereka dalam melihat kondisi jalan
atau keadaan di belakang mereka diutarakan oleh 5 responden atau sekitar 38%,
penggunaan helm yang dapat menjaga keamanan kepala dan menghindari terpaan debu
diutarakan 6 responden atau sekitar 46%, penggunaan sepatu melindungi kaki
diutarakan 2 responden yaitu 15% dan
kaus kaki dapat memberi rasa hangat pada kaki diutarakan satu orang responden yaitu 8% , penggunaan jaket yang
dapat memberikan rasa hangat pada tubuh di pagi hari diutarakan 9 responden
atau sekitar 69%,dan kelengkapan kendaraan seperti lampu kendaraan dapat
membantu melihat keadaan di depan saat malam hari diutarakan 4 responden yaitu
31% serta rem kendaraan yang dapat membantu menghindari kecelakaan diutarakan 3
responden atau sekitar 23%.
Terlepas dari dampak
positif, kelengkapan tersebut tentunya juga memberikan dampak yang negatif bagi
penggunanya diantarannya penggunaan kaca spion yang dapat membuat siswa kelas 7A
tidak fokus melihat jalan dinyatakan oleh 3 responden atau sekitar 26% dan juga
menyebabkan timbulnya rasa malu atau gengsi saat menggunakannya diutarakan
seorang responden atau sekitar 8%, helm dapat membuat siswa kelas 7A
merasa pusing diutarakan 5 responden atau sekitar 38%,rambut gatal-gatal dan
juga rasa malu atau gengsi masing-masing diutarakan oleh seorang responden atau
sekitar 8%,penggunaan jaket juga dapat memberikan rasa panas saat memakainya
pada siang hari diutarakan oleh 8 responden atau sekitar 61%.
2.2 Pembahasan
Berdasarkan data yang telah penulis peroleh, maka pada bab ini penulis
akan membahas dan membandingkan data yang penulis peroleh dengan teori yang
ada.
Alasan siswa berkendara sebenarnya berbeda-beda ada yang
orang tuanya ingin membahagiakan anak, kebetulan rezki berlebih,
si anak tidak mau ke sekolah kalau tidak ada motor, dan berbagai alasan lainnya
tapi jika di kelas 7A siswa berkendara karena rumah mereka jauh
dengen tempat tujuan dan karena tidak ada pihak yang mengantar. dari penjabaran
tersebut dapat diketahui bahwa alasan seseorang bekendara itu berbeda-beda.
Sudah
semestinya dan menjadi peraturan dalam Pasal 81 UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan disebutkan usia minimal pengemudi kendaraan roda
dua dan roda empat adalah 17 tahun. Dan sudah
memiliki SIM,dengan begitu, jelas bahwa pelajar SD dan SMP tidak boleh
berkendara dengan alasan apa pun. Namun, kita ketahui siswa kelas 7A sudah
berkendara padahal usia rata-rata mereka berkisar antara 13-14 tahun. Dalam hal
ini berarti siswa kelas 7A belum mempunyai SIM dan seharusnya belum
boleh berkendara.
Kelengkapan
berkendara merupakan kelengkapan pada kendaraan dan tentunya juga pada pengendara. Kelengkapan kendaraan
meliputi spion, klakson, lampu utama, lampu rem, lampu penunjuk arah, alat
pemantul cahaya, alat pengukur kecepatan, knalpot, dan kedalaman alur ban.
Sedangkan kelengkapan pengendara meliputi
helm SNI, sarung tangan, jaket pelindung, celana
panjang, sepatu dan termasuk salah satunya SIM. Tetapi hanya kaca spion,helm,sepatu,kaus kaki,jaket,surat tanda
pengenal yang berupa Kartu Tanda Pelajar,lampu pada kendaraan,dan rem yang ada
pada pengendara dan kendaraan siswa kelas 7A. dari hasil tersebut
bisa kita ambil kesimpulan bahwa siswa kelas 7A belum lengkap
menggunakan kelengkapan berkendara. Kelengkapan yang belum lengkap akan
meningkatkan resiko kecelakaan.
Penggunaan kelengkapan berkendara
tentunya diharapkan akan mengurangi resiko kecelakaan maka dari itu, penggunaan
kelengkapan berkendara memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positif
penggunaan kelengkapan berkendara adalah megurangi resiko akibat
kecelakaan saat berkendara dan juga untuk menghindari merogoh kocek akibat
ditilang. Dampak negatif tentunya juga dirasakan pengendara yaitu penggunaan
helm yang dapat mengganggu pendengaran dan kaca spion yang dapat menyebabakan
kebutaan sesaat karena sorot lampu yang memantul di kaca spion. Hal ini
tentunya merugikan pengendara dan semakin memperbanyak pelaku pelanggaran lalu
lintas.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dari
hasil pembahasan pada bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut
v
Kelengkapan berkendara adalah kelengkapan
pada kendaraan dan kelengkapan pada pengendara. Kelengkapan kendaraan meliputi
kaca spion, klakson, lampu utama, lampu rem, lampu penunjuk arah, alat pemantul
cahaya, alat pengukur kecepatan, knalpot, dan kedalaman alur ban. Sedangkan
kelengkapan pengendara meliputi helm SNI,
sarung
tangan, jaket pelindung, celana panjang, sepatu dan termasuk salah satunya
SIM..
v
Alasan siswa kelas 7A
berkendara ternyata adalah karena rumah mereka jauh dan tidak ada pihak yang
mengantar mereka.
v
Usia ideal seorang pengendara adalah
mereka yang sudah genap berusia 17 tahun sehingga sudah memiliki SIM. Jadi
seharusnya pelajar SMP dan SMA yang belum memiliki SIM belum diperbolehkan
berkendara.
v
70% responden memakai kelengkapan saat
berkendara sedangkan 30% responden tidak memakai kelengkapan saat berkendara.
v
34% responden menyatakan bahwa
penggunaan kelengkapan berkendara memberikan dampak positif sedangkan 37%
responden menyatakan bahwa penggunaan kelengkapan berkendara memberikan dampak
negatif.
3.2 Saran-saran
Adapun
saran-saran yang ingin penulis sampaikan adalah
v
Untuk Pemproduksi, agar lebih inovatif
dan kreatif dalam menciptakan kelengkapan berkendara sehingga tidak memunculkan dampak negatif
sedikitpun.
v
Untuk Pihak yang berwajib, agar lebih
giat dalam menertibkan masyarakat yang tidak disiplin menggunakan kelengkapan
berkendara.
v
Untuk Pihak Sekolah, agar memberikan
penyuluhan tentang pentingnya
kelengkapan saat berkendara sehingga dapat mengurangi tingkat kecelakaan
pada pelajar.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.kamusbesar.com/18936/berkendara
(online) 26 November 2011
http://www.artikata.com/arti-368011-berkendara.html
(online) 30 November 2011
http://trik-jago.blogspot.com/2010/01/undang-undang-baru-bagi-pengendara.html
(online) 30 November 2011
http://www.welovehonda.com/tips,164
(online) 30 November 2011
http://www.volarefm.com/2011/10/setiap-pengendara-sepeda-motor-wajib-miliki-sim/
(online) 29 November 2011
http://www.penalaran-unm.org/index.php/artikel-nalar/penelitian/163-penelitian-deskriptif.html
29 November 2011
Best,1982:119 (29 November 2011)
http://ardhana12.wordpress.com/2008/02/27/penelitian-deskriptif/ (online) 30 November 2011
http://nagabiru86.wordpress.com/2009/06/12/data-sekunder-dan-data-primer/(online)
30 November 2011
http://www.kamusbesar.com/49752/datasekunder (online) 26 November 2011
Moeliono, Anton. 1991. KBBI : 603 : Jakarta : Balai Pustaka
http://fairuzelsaid.wordpress.com/tag/pengertian-observasi/(online)
20 maret 2012
http://sevli074.wordpress.com/2009/01/25/teknik-pengumpulan-data/ (online) 20 maret 2012
http://www.sentratech.net/sentilan-buat-pengendara-di-bawah-umur/
(online) 20 maret 2012
Lampiran 1
Berikut adalah daftar pertanyaan kuesioner yang telah dibagikan kepada
subjek penelitian.
PERTANYAAN
1. Apa
alasan anda berkendara?
Jawab :
2. Kelengkapan
apa saja yang anda gunakan saat berkendara?
Jawab :
3. Dampak
apa yang anda rasakan saat menggunakan
kelengkapan tersebut?
Jamab :
·
Dampak positif.
·
Dampak negatif
Biografi Penulis
Dirra
kurniawati, lahir di Rimbo Bujang pada tanggal 24 April 1997. Putri pasangan
Subagiyo dan pairah ini, hidup dan menikmati masa kecil yang sangat bahagia berlandaskan
kepercayaan agama Islam. Penulis mengenyam pendidikan pertama di TK Pertiwi
Rimbo Bujang selama satu tahun, 2002-2003. Selama berada di TK Pertiwi Rimbo
Bujang, penulis pernah mengikuti Lomba Mewarnai Tingkat Kabupaten Tebo dan
keluar sebagai Juara 2. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di SD Negeri
30/VIII Wirtho Agung 2003-2009. Selama menjadi siswi di SD Negeri 30/VIII,
penulis tetap menunjukkan prestasinya diantaranya penulis pernah menjadi
terbaik 1 Dokter Kecil tingkat Kabupaten Tebo dan juga mengikuti Olimpiade
Matematika dari tingkat Kelurahan hingga tingkat Provinsi dan menjadi peserta
Lomba Pidato. Setelah menamatkan pendidikan di SD Negeri 30/VIII selama 6
tahun, penulis melanjutkan pendidikan
kejenjang menengah pertama dan memilih SMP Negeri 3 Kabupaten Tebo sebagai
tempat untuk mengenyam pendidikan selanjutnya hingga sekarang ini. Penulis yang
memiliki NIS 7148 ini, aktif mengikuti beberapa perlombaan seperti menjadi
juara 1 FLS2N Cabang Seni Tari tingkat Kabupaten selama 2 tahun berturut-turut
yaitu 2010 dan 2011. Selama 2 tahun terakhir penulis menjadi siswa kelas unggul
dan selalu menempati posisi 10 besar.
Penulis yang berzodiak Taurus ini
memiliki hobi mengoleksi dan membaca novel, khususnya novel teenlit dan novel terjemahan. Saat ini
penulis sedang duduk di bangku kelas IXA.
dan sekarang penulis di kelas XI program ILMU ALAM. :)
0 comments:
Post a Comment